Sabtu, 07 Maret 2020

Puisi



Menantimu dengan Sederhana   



Walau dihempas ombak,
aku masih disini.
Menunggumu selalu di tepi pantai ini.

Semoga pelayaranmu baik-baik saja.
Semoga angin tak menghabisimu.
Dan ribuan semoga yang selalu kurapal pada gemuruh badai.
Semoga, Semesta. Ya, semoga.

Jika sudah cukup,
segeralah kembali.
Bergegaslah.
Berlabuhlah padaku.
Beristirahatlah, di pelukanku.
Tempat ternyaman untukmu terlelap, Selamanya. 


-Syifa Ulhusna-

Rabu, 18 Desember 2019

Review Naskah Drama "Dilarang Nyanyi di Kamar Mandi"

Judul naskah: Dilarang Menyanyi di Kamar mandi
Karya: Gusmel Riyadh
Tebal halaman: 14 halaman
Adaptasi dari Cerpen karya Sena Gumira Ajidarma

Naskah Drama
Dilarang Menyanyi di Kamar mandi

BELAKANG RUMAH ZUS, DEKAT KAMAR MANDI. PAK RT, HANSIP DAN PARA
LELAKI KAMPUNG SEDANG MENGUPING
(INGAT, BUKAN MENGINTIP) ZUS YANG SEDANG MANDI. SEMUANYA GELISAH
KARENA TAK SABAR.MEREKA SALING BERBISIK.
PAK RT (Kepada Hansip)
heh! Mana? Lama benar.
HANSIP
Sabar Pak, sebentar lagi
LELAKI
Waktunya selalu tepat Pak, tak pernah meleset.
PAK RT (manggut-manggut dengan bijak, kemudian melihat Arloji )
Masih satu menit lagi.
SATU MENIT SEGERA LEWAT. TERDENGAR DERIT PINTU KAMAR MANDI.
SERENTAK ORANG- ORANG YANG MENGIRINGI PAK RT MENGARAHKAN
TELINGANYA KE LOBANG ANGIN, SEPERTI MENGARAHKAN ANTENA
PARABOLA KE AMERIKA SERAYA MENGACUNGKAN TELUNJUK DI DEPAN
MULUT
SEMUA
Sssssstt..!!
PAK RT MELIHAT WAJAH-WAJAH YANG BERGAIRAH, BAGAIKAN SIAP DAN
TAK SABAR LAGI MENGIKUTI PERMAINAN YANG SEOLAH-OLAH PALING
MENGASYIKKAN DI DUNIA. LANTAS SEGALANYA JADI BEGITU HENING.
BUNYI PINTU YANG DITUTUP TERDENGAR JELAS. BEGITU PULA BUNYI
RESLUITING ITU, BUNYI GESEKAN KAIN-KAIN BUSANA ITU, DENDANG￾DENDANG KECIL ITU, YANG JELAS SUARA WANITA. LANTAS BYAR-BYUR-BYAR￾BYUR. WANITA ITU RUPA-RUAPNYA MANDI DENGAN DAHSYAT SEKALI. BUNYI
GAYUNG MENGHAJAR BAK MANDI MANTAB DAN PENUH SEMANGAT.
NAMUN YANG DINANTI-NATIKAN PAK RT BUKAN ITU. BUKAN PULA BUNYI
GESEKAN SABUN KE TUBUH YANG BASAH, YANG SANGAT TERBUKA UNTUK
DITAFSIRKAN SEBEBAS-BEBASNYA. YANG DITUNGGU PAK RT ADALAH
SUARA WANITA ITU. DAN MEMANG DENDANG KECIL ITU SEGERA MENJADI
NYANYIAN YANG MUNGKIN TIDAK TERALU MERDU TAPI TERNYATA
MERANGSANG KHAYALAN MENGGAIRAHKAN. SUARA WANITA ITU SERAK￾SERAK BASAH, ENTAH APA PULA YANG DIBAYANGKAN ORANG-ORANG
DIBALIK TEMBOK DENGAN SUARA YANG SERAK-SERAK BASAH ITU. WAJAH
MEREKA SEPERTI ORANG LUPA DENGAN KEADAAN SEKELILINGNYA.
AGAKNYA NYANYIAN WANITA ITU TELAH MENCIPTAKAN SEBUAH DUNIA DI
KEPALA MEREKA DAN MEREKA SUNGGUH-SUNGGUH SENANG BERADA DISANA.
HANSIP (Tersadar Dan Tetap Berbisik)
Nah, benar kan Pak?
DEPAN RUMAH PAK RTIBU-IBU WARGA SEPANJANG GANG ITU RIBUT DENGAN
PAK RT. HANSIP MELERAI.
PAK RT
Saya tidak percaya
IBU-IBU
Bapak boleh tidak percaya, tapi suara itu telah merugikan warga di kampung ini
IBU-IBU
Betul Pak, terutama yang sudah berkeluarga seperti kami.
IBU-IBU
Semenjak suara itu mulai muncul, kebahagiaan rumah tangga kami terganggu
PAK RT
Kok bisa?
IBU-IBU
Aduh, Pak RT belum dengar sendiri sih!
IBU-IBU
Suaranya sexy sekali! Saya bilang Sexy sekali, bukan hanya sexy.
IBU-IBU
Kalau mendengar suaranya, orang langsung membayangkan adegan- adegan erotis Pak!
PAK RT
Sampai segitu?
IBU-IBU
Ya, sampai begitu! Bapak kan tahu sendiri, suaranya yang serak-serak basah itu disebabkan karena apa!
PAK RT
Karena apa? Saya tidak tahu.
IBU-IBU
Karena sering dipakai dong!
PAK RTl
Dipakai makan maksudnya?

IBU-IBU
Pak RT ini bagaimana sih? Makanya jangan terlalu sibuk mengurusi kampung. Sesekali
nonton BF kek, untuk selingan supaya tahu dunia luar.
PAK RT
Saya, Ketua RT, harus nonton BF, apa hubungannya?
IBU-IBU
Supaya Pak RT tahu, kenapa suara yang serak-serak basah itu sangat berbahaya untuk stabilitas
sepanjang Gang ini.
IBU-IBU
Apa Pak RT tidak tahu apa yang dimaksud dengan adegan-adegan erotis? Apa Pak RT
tidak tahu dampaknya bagi keidupan keluarga? Apa Pak RT selama ini buta kalau
hampir semua suami di gang ini menjadi dingin di tempat tidur? Masak gara-gara
nyanyian seorang
wanita yang indekost di tempat ibu Saleha, kehidupan seksual warga masyarakat harus
terganggu? Sampai kapan semua ini berlangsung?
IBU-IBU
Kami ibu-ibu sepanjang gang ini sudah sepakat, dia harus diusir!
IBU-IBU (Bersahutan)
Ya, di usir!!
PAK RT
lho, lho, lho, sabar dulu. Semuanya harus dibicarakan baik-baik. Dengan musyawarah, dengan
Mufakat, jangan main hakim sendiri. Dia kan tidak membuat kesalahan apa-apa? Dia hanya
menyanyi di kamar mandi. Yang salah adalah imajinasi suami ibu-ibu sendiri, kenapa
harus membayangkan adegan-adegan erotis? Banyak penyanyi Jazz suaranya serak-serak
basah, tidak menimbulkan masalah. Padahal lagu-lagunya tersebar ke seluruh dunia.
IBU-IBU
Ooo itu lain sekali pak. Mereka tidak menyanyikannya di kamar mandi dengan iringan bunyi
jebar-jebur. u
IBU-IBU
Tidak ada bunyi resluiting!
IBU-IBU
Tidak ada bunyi sabun menggosok kulit!
IBU-IBU
Tidak ada bunyi karet celana dalam.
IBU-IBU
Nyanyian dikamar mandi yang ini berbahaya, karena ada unsur telanjangnya Pak! Porno!
Pokoknya kalau Pak RT tidak mengambil tindakan, kami sendiri yang akan beramai-ramai melabraknya!
IBU-IBU (Beramai-Ramai)
Ya! Betul!
PAK RT DAN IBU-IBU BENTROK LAGI. SAMPAI AKHIRNYA, SITUASI BISA DI
AMANKAN OLEH HANSIP. HANSIP KEMBALI DATANG DENGAN TERENGAH￾ENGAH SETELAH BERHASIL MENGUSIR IBU-IBU.
HANSIP
Apa yang akan bapak lakukan sekarang?
PAK RT
Aku tidak habis pikir, bagaimana suara yang serak-serak basah bisa membuat orang
berkhayal begitu rupa, sehingga mempengaruhi l kehidupan rumah tangga sepasang suami istri.
HANSIP
Tentu saja bisa Pak. Suara itu betul-betul dahsyat. Ada semacam
kekuatan yang dapat menghipnotis orang yang mendengarnya.
Sehingga berimajinasi yang bukan-bukan. Lebih-lebih para lelaki,
bakal lupa anak istri Pak!
PAK RT
Apakah yang terjadi dengan kenyataan sehingga seseorang bisa
bercinta dengan imajinasi? Yang juga membuat aku bingung, kenapa
para suami ini bisa mempunyai imajinasi yang sama?
HANSIP
Ya namanya lelaki normal, Pak. Mungkin Bapak juga akan melakukan hal yang sama.
(Jeda sebentar, kemudian setengah berbisik).
Itu kalo bapak masih normal.
PAK RT
Heh?! Apa kamu bilang.
HANSIP
Eh, enggak pak! Saya bilang perempuan itu kayak kuda binal!
PAK RT
Ah, pasti ada yang salah dengan sistem imajinasi kita!
HANSIP
Sebaiknya bapak juga harus mendengarnya sendiri. Jadi bisa tahu siapa yang benar siapa yang salah.
PAK RT BERPIKIR
HANSIP
Kalau Bapak mau, saya bisa menemani Pak

PAK RT
Itu kan maumu
HANSIP
Lho bukan begitu maksudnya pak. Saya tahu betul kapan perempuan itu mandi
PAK RT (Menghardik
Jadi kamu juga salah satu hidung belang itu?!
HANSIP (Tersipu)
Jangan buru-buru menyimpulkan, Pak. Bisa jadi, maaf, hidung Bapak juga jadi belang.
Hehehe...ini maaf lho Pak.
PAK RT MELOTOT
HANSIP
Emm, kalau Bapak berkenan, saya bisa mengantar Bapak untuk melihat barang bukti Pak.
PAK RT
Jadi betul, kamu tahu kapan waktu dia mandi?
HANSIP
Lho, ya jelas tahu dong Pak. Saya kan petugas keamanan di sini. Jadi saya bertanggung jawab
atas semua aktivitas warga kampung ini. Termasuk mandi. Heeee...
PAK RT
Apa yang bisa kamu katakan soal wanita ini?
HANSIP
Jadi begini Pak, menurut pengamatan saya, dia itu seorang wanita muda yang hidup
dengan sangat teratur. Pergi kantor dan pulang ke rumah pada waktu yang tepat. Bangun
tidur pada jam yang telah ditentukan. Makan dan membaca buku pada saat yang selalu
sama. Begitu pula ketika ia harus mandi, sambil menyanyi dengan suara serak-serak basah.
PAK RT
Kalau begitu sekarang juga kamu antar saya kerumahnya. Tapi jangan sampai ketahuan ibu-ibu.
HANSIP
Beres Pak !
LAMPU PADAM
ADEGAN 3
BELAKANG RUMAH ZUS, DEKAT KAMAR MANDI. PAK RT, HANSIP DAN PARA
LELAKI KAMPUNG SEDANG MENGUPING (INGAT, BUKAN MENGINTIP) ZUS
YANG SEDANG MANDI. SEMUANYA GELISAH KARENA TAK SABAR. MEREKA
SALING BERBISIK.
PAK RT (Kepada Hansip)
heh! Mana? Lama benar.
HANSIP
Sabar Pak, sebentar lagi!
LELAKI
Waktunya selalu tepat Pak, tak pernah meleset.
PAK RT (Manggut-Manggut Dengan Bijak, Kemudian Melihat
Arloji)
Masih satu menit lagi. Satu menit segera lewat. Terdengar derit pintu kamar mandi.
Serentak orang- orang yang mengiringi Pak RT mengarahkan telinganya ke lobang angin,
seperti
mengarahkan antena parabola ke Amerika seraya mengacungkan telunjuk di depan mulut
SEMUA
sssssstt..!!
PAK RT MELIHAT WAJAH-WAJAH YANG BERGAIRAH, BAGAIKAN SIAP DAN
TAK SABAR LAGI MENGIKUTI PERMAINAN YANG SEOLAH-OLAH PALING
MENGASYIKKAN DI DUNIA. LANTAS SEGALANYA JADI BEGITU HENING.
BUNYI PINTU YANG DITUTUP TERDENGAR JELAS. BEGITU PULA BUNYI
RESLUITING ITU, BUNYI GESEKAN KAIN-KAIN BUSANA ITU, DENDANG￾DENDANG KECIL ITU, YANG JELAS SUARA WANITA. LANTAS BYAR-BYUR-BYAR￾BYUR. WANITA ITU RUPA-RUAPNYA MANDI DENGAN DAHSYAT SEKALI. BUNYI
GAYUNG MENGHAJAR BAK MANDI TERDENGAR MANTAB DAN PENUH
SEMANGAT. NAMUN YANG DINANTI-NATIKAN PAK RT BUKAN ITU. BUKAN
PULA BUNYI GESEKAN SABUN KE TUBUH YANG BASAH, YANG SANGAT
TERBUKA UNTUK DITAFSIRKAN SEBEBAS-BEBASNYA.
YANG DITUNGGU PAK RT ADALAH SUARA WANITA ITU. DAN MEMANG
DENDANG KECIL ITU SEGERA MENJADI NYANYIAN YANG MUNGKIN TIDAK
TERALU MERDU TAPI TERNYATA MERANGSANG KHAYALAN
MENGGAIRAHKAN. SUARA WANITA ITU SERAK-SERAK BASAH, ENTAH APA
PULA YANG DIBAYANGKAN ORANG-ORANG DIBALIK TEMBOK DENGAN
SUARA YANG SERAK-SERAK BASAH ITU. WAJAH MEREKA SEPERTI ORANG
LUPA DENGAN KEADAAN SEKELILINGNYA. AGAKNYA NYANYIAN WANITA
ITU TELAH MENCIPTAKAN SEBUAH DUNIA DI KEPALA MEREKA DAN MEREKA
SUNGGUH-SUNGGUH SENANG BERADA DISANA.
HANSIP (Tersadar Dan Tetap Berbisik)
Nah, benar kan Pak?
PAK RT KELUAR DARI KERUMUNAN ITU. ADEGAN MEMBAYANGKAN DAN SEPERTI BICARA DENGAN PENONTON
PAK RT
Suara wanita itu sangat merangsang dan menimbulkan daya khayal yang meyakinkan
seperti kenyataan.

PAK RT MEMEJAMKAN MATA
PAK RT
Bunyi air mengguyur badan jelas hanya mengarah tubuh yang telanjang. Bunyi sabun
menggosok kulit boleh ditafsirkan untuk suatu bentuk tubuh yang sempurna. Dan akhirnya ya
suara serak-serak basah itu, segera saja membayangkan suatu bentuk bibir, suatu gerakan
mulut, leher yang jenjang, dan tenggorokan yang panjang Astaga! Alangkah sensualnya,
alangkah erotisnya, alangkah sexy!
 PAK RT MEMBUKA MATA. DENGAN TERKEJUT DILIHATNYA WARGA
MASYARAKAT YANG TENGGELAM DALAM EKSTASE.
PARA LELAKI
Aaaaaaahhhhh!
PAK RT
Heh, dia keluar!
KEMUDIAN PARA LELAKI ITU KALANG KABUT.
ADEGAN 4
SUATU TEMPAT.
HANSIP (Mendekati Pak Rt)
Betul kan pak, suaranya sexy sekali ?
PAK RTl
Ya.
HANSIP
Betul kan Pak, suaranya menimbulkan imajinasi yang tidak-tidak?
PAK RT
Ya.
HANSIP
Betul kan Pak nyanyian di kamar mandi itu meresahkan masyarakat?
PAK RT
Boleh jadi.
ADEGAN 7
RUMAH WARGA.
SUAMI
Biasanya jam segini dia mandi
ISTRI
Sudah. Jangan diingat-ingat!
SUAMI
Biasanya dia mandi dengan bunyi jebar-jebur dan menyanyi dengan suara serak-serak
basah.
ISTRI
Sudahlah. Kok malah diingat-ingat sih?
SUAMI
Kalau dia menyanyi suaranya sexy sekali. Mulut wanita itu hebat sekali, bibirnya merah dan
basah. Setiap kali mendengar bunyi sabun menggosok kulit aku tidak bisa tidak
membayangkan tubuh yang begitu penuh dan berisi. Seandainya tubuh itu ku peluk dan
kubanting ke tempat tidur. Seandainya ..
BELUM HABIS KALIMAT SUAMI ITU, KETIKA ISTRINYA BERTERIAK
KERAS
SEKALI, SEHINGGA TERDENGAR SEPANJANG GANG.
ISTRI
Tolongngngngng! Suami saya berkhayal lagi! Tolongngngngng!
TERNYATA TERIAKAN ITU BERSAMBUT. DARI SETIAP TERAS RUMAH,
TERDENGAR TERIAKAN PARA IBU MELOLONG-LOLONG.
IBU-IBU
Tolongngngngng! Suami saya memanggil-manggil nama wanita itu. Tolongngngngng!
IBU-IBU
Tolongngngngng! Suami saya membayangkan adegan seru lagi dengan wanita itu!
Tolongngngngng!
IBU-IBU
Tolongngngngng! Kami sedang berdua, tapi suami saya tidak mau bergerak sama sekali!
Tolongngngngng!
PAK RTl
Bagaimana caranya menertibkan imajinasi?
MUSIK SUASANA GEGER. HANSIP BERLARI KIAN KEMARI MENENANGKAN IBU￾IBU.
PAK RT MUNCUL DI TENGAH KERAMAIAN ITU.
PAK RT
Baiklah, Bapak-bapak Ibu-Ibu saya sudah memutuskan, akan mendirikan fitness centre di
kampung ini. Di fitness centre itu akan diajarkan Senam Kebahagiaan Rumah Tangga yang
wajib diikuti ibu-ibu, supaya bisa membahagiakan suaminya. pembukaan fitness center itu
kelak, kalau bisa dihadiri Jane Fonda, Ade Rai, Viki Burki, dan Miyabi.
LAMPU PADAM. KEMUDIAN TERANG DI SUATU SUDUT DIMANA HANSIP
SEDANG MEMASANG TULISAN DILARANG MENYANYI DI KAMAR
MANDI DI BAWAH TULISAN ’PEMULUNG DILARANG MASUK’.
SELESAI

Ringkasan:
Keresahan ibu-ibu di sebuah kampung akibat kedatangan seorang wanita cantik nan seksi di kampung mereka. Suami-suami mereka sangat mengagumi kecantikan wanita bernama Zus ini. Zus sering kali menyanyi saat mandi. Disaat seperti ini biasanya para bapak-bapak akan mengintip Zus mandi sambil membayangkan badannya yang bagus. Suara Zus yang mempesona sangat menarik perhatian para bapak-bapak di kampung tersebut.

Ibu-ibu kampung pun berbondong-bondong mendatangi pak RT untuk mengusir Zus dari kampung mereka karena Zus dianggap telah menganggu kesejahteraan kehidupan rumah tangga di kampung tersebut. Bahkan saat berdua di kamar pun suami-suami mereka masih tetap membayangkan kecantikan Zus. Pak RT kebinggungan dengan situasi yang terjadi di kampung nya ini. Pak RT meminta bantuan satpam kampung untuk menyelesaikan masalah di kampung nya. Akhirnya dengan kebijaksanaan dan kecerdasan yang dimiliki Pak RT masalah di kampung nya tersebut bisa terselesaikan dengan damai tanpa menimbulkan masalah baru lagi.

Aamanat:
1. Jangan mudah curiga dengan oranglain
2. Bersikaplah bijak dalam mengatasi permasalahan, jangan hanya memandang dari satu sisi saja

Komentar:
Menurut saya, naskah drama ini bagus untuk dibaca karena mengandung amanat yang bermanfaat. Selain itu, naskah drama ini juga mudah dipahami dengan bahasa penyampaian yang sederhana.

Senin, 16 Desember 2019

REVIEW Kumpulan Puisi "Bangsal Sri Manganti"


Identitas buku

Judul               : Bangsal Sri Manganti
Pengarang       : Suminto A. Sayuti
Tahun              : Cetakan Pertama: September 2013
Penerbit           : Pustaka Pelajar
Tebal Buku      : 89 Halaman
ISBN               : 978-602-229-259-8

"Bangsal Sri Manganti" adalah kumpulan puisi karya penulis asal Purbalingga, Jawa Tengah, Suminto A. Sayuti. Beliau adalah salah satu dosen di Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta. Buku ini kebanyakan mengisahkan tentang cinta dan kasih dalam sedikit balutan budaya Jawa yang kuat. Buku ini berisi 60 puisi yang diantaranya adalah:
1.      Dari Bangsal Sri Manganti, Keraton Yogyakarta, Suatu Hari
2.       Syair Pengantin (1)
3.       Syair Ulang Tahun
4.       Syair dari Jalanan
5.       Siang Makkah
6.       Malam Madinah
7.      Senja Madinah
8.      Siang Arafah
9.      Di Pinggir Kolam, Malam-Malam
10.  Syair di Pematang
11.  Sarapan Pagi BersamaMu
12.  Telaga Putri
13.  Utara
14.  Biarkan
15.  Jarak
16.  Mulutmu
17.  Pelabuhan
18.  Syair Anjing
19.  Kidung Pengantin
20.  Syair Pengantin (2)
21.  Surat Alfiah dari Makkah
22.  Sebuah Goa di Puncak Bukit
23.  Pintu Goa
24.  Lautan Cahaya
25.  Bukit Cahaya
26.  Biarkan Aku Kembali
27.  Melintasi Kotamu
28.  Pada Suatu Waktu
29.  Belajar Berhitung
30.  Menapaki Jalanan
31.  Kampus UPSI, Malaysia, Suatu Hari
32.  Syair Batari
33.  Jakarta
34.  Puisi Sore Hari
35.  Ruang Pendadaran
36.  Gerbong
37.  Batu Kali
38.  Melepas Matahari
39.  Narasi Penyeberangan
40.  Idul Adha (1)
41.  Idul Adha (2)
42.  Narasi Sehari-Hari
43.  Notasi Keseharian (1)
44.  Notasi Keseharian (2)
45.  Syair Air
46.  Kita pun Sampai
47.  Syair Puncak
48.  Syair Bandar Udara
49.  Narasi Stasiun
50.  Secangkir Kopi
51.  Syair Pintu
52.  Syair Pulang
53.  Narasi-Narasi Kecil
54.  Pohon Trembesi, Pagi Songgoriti
55.  Syair Sangkar
56.  Rumah Kata
57.  Syair Embun Pagi
58.  Mari, Mari Belajar Lagi
59.  Aroma Cempaka
60.  Episoda (2)
Kumpulan puisi ini sebagian besar mengisahkan kehidupan asmara yang dikemas dengan diksi khas Suminto yang epik. Di lain sisi sendiri, Bangsal Sri Manganti memiliki arti berupa suatu tempat untuk mementaskan kesenian budaya Keraton Yogyakarta dan digunakan pula sebagai tempat Sultan menjamu tamu.
Puisi berjudul “Dari Bangsal Sri Manganti, Keraton Yogyakarta, Suatu Hari” kita disuguhkan dengan nuansa budaya jawa. Khususnya budaya Jawa Keraton Yogyakarta. Ada beberapa kosa kata jawa seperti Sembur Adas, Sampak, Tlutur, Agun-agun, dan Gangsaran, itu semua adalah nama-nama gending dalam karawitan Jawa. Gending adalah lagu-lagu jawa yang sering dinyanyikan dalam acara-acara keraton. Dalam puisi ini menceritakan suasana pentas seni yang digelar di Bangsal Sri Manganti (Tempat untuk menerima tamu-tamu kerajaan). Pentas yang digelar dengan mengusung tari-tarian juga nyanyian keraton ini disaksikan oleh penonoton dari berbagai kalangan. Semua penonton menikmatinya. Ada yang menikmati keindahan musik dan tarian. Namun, ada juga yang menikmati kemolekan tubuh para penari.
Puisi berjudul “Syair Pengantin”menggambarkan tentang kehidupan pengantin baru. Kehidupan pengantin yang selalu dibingkai dengan keindahan dan keromantisan dua insan yang telah bersatu dalam suatu ikatan cinta sehidup semati.Puisi berjudul “Syair Ulang Tahun” menceritakan tentang seseorang yang sudah bertambah usianya. Ulang tahunnya dirayakan dengan sederhana saja. Hanya beberapa kado dan orang yang dicintainya. Puisi ini dipersembahkan penulis untuk seseorang yang sedang berulang tahun. Puisi berjudul “Syair dari Pematang” menceritakan tentang siklus kehidupan yang diawali dari menebar benih lalu menunggunya tumbuh dengan sabar dan telaten. Lalu kita akan memanen hasil yang kita tanam. Meski harus memakan usia dan kelelahan, tapi semua harus tetap dilalui. (Kertodadi, 2004). Puisi berjudul “Telaga Putri” menggambarkan tentang sebuah pencarian. Dalam puisi ini dituliskan pemandangan yang ada di kawasan wisata Telaga Putri yang syahdu. Penulis menciptakan suasana hati yang rindu dengan pencariannya yang tak kinjung temu. (Yogyakarta, 2005)Puisi berjudul “Utara” menceritakan tentang perjalanan suami istri yang telah lama membangun rumah tangga. Mereka melewati semua takdir kehidupan dengan penuh cinta dan kesetiaan diantara keduanya. (Yogyakarta, 2005).
Puisi berjudul “Syair dari Jalanan” menggambarkan tokoh bernama Melati. Melati digambarkan seorang wanita yang cantik dan juga anggun. Penulis sepertinya menyimpan perasaan kepada Melati. Terbukti pada kalimat “Diam-diam akupun mencatatnya dalam sajak dengan baris-baris bergetar”. Puisi berjudul “Senja Madinah” menuliskan bahwa kita adalah manusia yang kerap berkelana untuk mencari sebuah makna kehidupan yang selalu dilengkapi dengan kegembiraan dan kesedihan. Manusia penuh dengan harapan-harapan yang kadang tercapai kadang juga gagal.Puisi “Siang Arafah” menceritakan tentang seseorang yang teringat akan sebuah kenangan kesedihan. Memohon dan meratap dalam suasana hening do’a kepada sang Maha. Tiba-tiba suara sang istri menganggu ke-khidmatannya dalam berdo’a. Ia pun bercerita pada istrinya tentang sebuah ilustrasi catatan amal berdosa.Puisi berjudul “Biarkan” menuliskan tentang sebuah mimpi yang harus kita gantung setinggi-tingginya agar dapat tercapai. Nantinya akan kita petik kesuksesannya dengan bahagia.Puisi berjudul “Sarapan Pagi BersamaMu” menggambarkan kerinduan terhadap kekasihnya. Ia selalu berdo’a dan menaruh harap dalam sajak-sajak yang ditulisnya. Rindunya telah teramat dalam untuk kekasihnya. Namun naas, rindunya tak berbalas.
Puisi berjudul “Di Pinggir Kolam, Malam-Malam” menggambarkan suasana malam hari di tengah kolam angsa. Tentang perasaan-perasaan yang tak terucapkan, terpendam dalam hati yang riuh dari mimpi-mimpi yang belum terwujud.Puisi berjudul “Malam Madinah” menuliskan tentang perenungan seseorang tentang masa lalunya yang kembali teringat.Puisi berjudul “Siang Makkah” menurut kami sulit untuk dipahami karena kalimatnya melompat-lompat dan menggunakan diksi-diksi dari kamus bahasa Jawa. Sepenenangkap kami, puisi ini menggambarkan suasana di Makkah yang cenderung panas. Mungkin saat menuliskan puisi ini, penulis sedang melaksanakan ibadah di tanah suci.Puisi berjudul “Jarak” menggambarkan tentang kerinduan penulis kepada kekasihnya. Jarak selalu memisahkan mereka berdua untuk bertemu sehingga menumbuhkan benih-benih rindu. Puisi berjudul “Mulutmu” menceritakan tentang bagaimana kerinduan akan bincang-bincang bagaimana saling mengucap rindu yang dia pun jauh disana.Sajak ini sangat menekankan pada kerinduan bincang-bincang pada kekasihnya. Puisi berjudul “Pelabuhan” ini menggambarkan tentang bagaimana seseorang yang terpisah oleh jarak, dia rindu terhadap pasangannya, dimana suatu tempat yang dijadikan saksi bagaimana perjalanan cinta keduanya.
Puisi berjudul “Syair Anjing” bercerita tentang cinta yang selalu ada di setiap hari ,yang menembus hingga kedalam mimpi, yang kekasihnya pun mendengar rasa rindunya kala mereka bertatap muka saling meluapkan rasa.Puisi berjudul “Sekar” menggambarkan tentang harap dan apa yang diinginkan,berharap supaya apa yang tidak mungkin terjadi akan terbuka dengan lebar bagaimanapun mukjizatnya. Hingga kedua mata yang tak henti memikirkannya dan berharap dapat berbincang bersama dan saling meluapkan rasa rindunya.Puisi berjudul “Syair Pengantin” menceritakan tentang  bagaimana disaat merasa sendiri dalam kesepian, ia sangat merindukan sosok yang selalu ada didalam hatinya, selalu memikirkannya dan tak henti berharap perjuangannya akan berakhir manis. Dan mereka dapat hidup bahagia dengan tentram dan damai. Puisi berjudul “Surat Alfiah dari Makkah” tentang bagaimana seorang istri yang tidak ingin berhubungan badan dengan siapapun kecuali dengan suaminya, dia membayangkan bagaimana tempat yang menjadi titik kerinduan dengan suaminya. Tetapi kini suaminya milik orang lain dan dia tidak berhak lagi untuk dapat bersamanya. Puisi berjudul”Sebuah Goa di Puncak Bukit” menceritakan tentang sebuah goa yang berada di puncak bukit, dan harus menahan rindunya sebelum tiba saat pertemuan dengannya. Jangan dulu menanyakan dimana seseorang itu bersembunyi dan sebelum sampai ke goa tersebut. Puisi berjudulPintu Goa” menggambarkan tentang bagaimana seseorang jangan sampai berpikir macam-macam, dan harus bersabar menanti bagaimana pertemuan nanti.Puisi berjudul”Lautan Cahaya”tentang bagaimana suasana di pantai, dengan keindahan dan kesejukannya,yang rindu akan bincang-bincang dengannya.
Puisi berjudul “Bukit Cahaya” menggambarkan jangan sampai lupa akan jati diri saat sudah berada di goa. Harus saling menghargai kata demi kata hingga menjadi suatu kalimat yang sempurna.Puisi berjudul “Biarkan Aku Kembali” berkisah tentang seseorang yang ingin kembali pada masa lalunya, bagaimana dia ingin belajar menyatukan hati dan perasaannya hingga saling mencintai lagi.Puisi Berjudul “Melintasi Kotamu” menggambarkan tentang bagaimana perjalanan cinta yang terpisahkan oleh jarak dan bagaimana penuh kesabaran dalam menghadapi segala rintangan yang ada.Puisi berjudul “Pada Suatu Waktu” menceritakan tentang kesedihan yang terdalam yang harus rela menahan air matanya agar tidak terus bersedih memikirkan hal itu.Puisi berjudul “Belajar Berhitung” tentang bagaimana kekasihnya yang semakin hari semakin menghilang dan adanya ketidakpastian tentang hubungan keduanya. Puisi berjudul “Menapaki Jalanan” menggambarkan tentang bagaimana perjumpaan pertama keduanya yang begitu Panjang hingga mereka dengan hati- hati saling menjaga hati. Pada puisi berjudul "kampus upsi, Malaysia, suatu hari" penulis menggambarkan pertemuan seseorang dengan gadis yang sudah menunggunya, setelah sekian lama mereka menyusuri jalan berbeda.
Pada puisi berjudul "syair Batari" penulis melukiskan ketika di Bukittinggi dengan kesedihan seseorang karena kematian orang yang penting baginya sebab sudah semakin tua usianya.Pada puisi berjudul "Jakarta" penulis menggambarkan seseorang yang mengingat kembali kenangan-kenangan dan mencoba berdamai dengan kenangan itu namun hatinya tak sanggup dengan takdir yang sudah ada.Padapuisi berjudul  "Puisi Sore Hari" penulis menggambarkan orang yang merenungi semua harapan-harapan yang di kukuhkannya dahulu harus hilang, dia bingung dan tidak harus mengapa.Padapuisi berjudul  "Ruang Pendadaran" penulis menggambarkan penyesalan seseorang terhadap hubungan tanpa status yang tidak jelas yang sekarang tinggal membuat rindu-rindu itu kosong.Pada puisi berjudul "Gerbong" penulis menggambarkan perjalanan seseorang pulang ke rumah menggunakan kereta dengan membayangkan masih bersama kekasihnya di rumah yang sama, tapi sekarang hanya rumah tanpa seorang yang bersamanya. Semuanya gelap, dia bingung dan tidak menemukan jalan yang ramah untuk melupakan kenangan tersebut. Pada  puisi berjudul "Batu Kali" penulis menggambarkan seseorang yang sudah pasrah dan mengikhlaskan semua takdir sang maha kuasa dengan untaian istighfar pada sajadah yang digelar.Padapuisi berjudul  "Melepas Matahari" penulis menggambarkan seseorang yang sudah melepaskan (matahari) semua kenangan mengikhlaskan semua takdir Tuhan. Dia pun mulai berusaha bangkit dari kesedihan untuk menemukan sebuah harapan baru dari kehidupan.
Pada puisi berjudul "Narasi Penyeberangan" penulis menggambarkan perantauan atau perjalanan seseorang dari tanah penuh kenangan yang telah menemukan hidup baru di tanah seberang. Dua hati ditautkan menuju sebuah ikatan. Membuat rumah dan mendayung bersama ke sebuah benua.Pada puisi berjudul "Idul Adha (1)" penulis menggambarkan kelahiran buah hati dari seorang ibu yang berkorban dan berjuang dengan ikhlas, tapi nampaknya seorang (suami) sedang kembali ingat kenangan dan menulis sebuah nama dalam kenangan tersebut. Do'a dari suami pun mulai dipanjatkan karena saking kaget dan senangnya.Padapuisi berjudul  "Idul Adha (2)" penulis menggambarkan lanjutan dari sajak Idul Adha 1 yaitu seorang suami yang teringat kembali perjuangannya dan kepasrahannya akan takdir maha kuasa. Do'a-do'a mulai meluncur dari jiwa-jiwa yang sedih karena gembira, namun do'a pun nampaknya membuat sang suami tidak bisa melupakan sebuah nama yang sudah ada dalam kenangan nya. Pada  puisi berjudul "Narasi Sehari-Hari" penulis menggambarkan kehidupan sehari-hari seseorang di tanah perantauan yang masih kental dengan tradisi bersama matahari baru (istri) yang saling bergandengan tangan menapaki kehidupan bersama-sama.Padapuisi berjudul "Notasi Keseharian (1)" penulis menggambarkan seseorang yang amat rindu dengan kekasihnya yang jauh, namun sang kekasih kian hari malah seperti tidak peduli. Angin pun bisa badai walaupun dia masih merasakan kehangatan kekasihnya kesunyian, gelisah, dan galau masih dapat dirasakan tanpa kehadiran kekasihnya. Dia pun belajar menata kehidupan itu lagi.
Pada puisi berjudul "Notasi Keseharian (2)" penulis menggambarkan seseorang yang rindu kekasihnya, tapi pesan pun tak pernah tersampaikan. Kesabaran lah yang membuat seeorang tersebut masih kuat dengan harapan-harapan yang akan datang. Pada puisi berjudul "Syair Air" penulis menggambarkan air adalah kekasihnya yang membuat pasang surut kehidupannya, bagaimanapun air itu akan tetap mengalir menuju lembahnya.Puisi yang berjudul "Kita pun Sampai" mengisahkan tentang pertemuan yang pada akhirnya bukanlah mimpi. Penantian panjang tidak lagi sia-sia. Mengajarkan kita untuk senantiasa bersabar dalam suatu kebaikan yang diharapkan. Di lain sisi, puisi ini juga menyelipkan unsur Jawa yang kental. Seperti tembang macapat dan kisah pewayangan. Puisi "Syair Puncak" bermakna akan kepercayaan dalam diri kita sendiri. Tidak ada puncak batasan yang dapat menjatuhkan kita kecuali diri kita sendiri. Puisi "Syair Bandar Udara" mengisahkan tentang kebingungan, ketidakpastian, kesepian, dan kisah pendosa.Puisi berjudul "Narasi Stasiun" berupa kisah perjalanan seseorang untuk menemui kekasihnya. Tidak melulu tentang cinta dan rindu. Puisi ini juga membahas keadaan yang biasanya terjadi dalam gerbong kereta api dan stasiunnya. Puisi "Secangkir Kopi" mengisahkan tentang kehidupan yang dibawa santai tanpa memikirkan beban yang berat. Di sini kita diajarkan untuk hidup dengan mesyukuri nikmat. Jangan tertekan dan malah membuat hidup semakin sulit. Dalam "Syair Pintu" mengisahkan tentang kehilangan kekasih hingga membuatnya kehilangan segalanya. Membuat kisah seolah cinta membutakan segalanya. Padahal cinta adalah wujud dari keikhlasan hati dalam menitipkan hati kepada seseorang.
Puisi Suminto A. Sayuti yang berjudul "Syair Pulang" menggambarkan kisah tentang kerinduan seorang kepada kekasih hatinya yang jauh. Ia menanti dalam ketidakpastian. Namun masih meyakini akan cintanya yang tulus. Kisah ini mengajarkan kita tentang arti kesabaran, penantian dengan penuh keikhlasan.Puisi "Narasi-Narasi Kecil" menggambarkan tentang kehidupan sesorang yang hanya dicari saat dibutuhkan saja. Ia diperalat untuk kepentingan semata lantas dibuang jika tak berguna. Puisi ini mengajarkan kita tentang arti menghargai seseorang. Bahwasanya semua orang itu sama haknya. Puisi berjudul "Pohon Trembesi-Pagi Songgoriti" mengisahkan cinta yang begitu besar. Penuh perjuangan dan pengorbanan untuk kekasih hati. Puisi "Syair Sangkar" mengisahkan tentang cinta yang sederhana. Tak perlu mewah, cukup rasakan kasih setulus jiwa. Puisi ini memberikan kita pelajaran tentang mencintai tanpa melukai. Saling menghargai dan menerima satu sama lainnya. Puisi yang berjudul "Rumah Kata" membicarakan tentang penyucian diri dan hati dari perbuatan yang tercela. Kita sebagai manusia terlahir suci. Maka iri dan dengki harusnya perlahan-lahan dihilangkan.Puisi "Syair Embun Pagi" mengisahkan tentang sepasang kekasih yang menikmati usia senjanya bersama. Menapaki hari-hari tua dengan penuh cinta. Tanpa memikirkan persoalan dunia yang memuakkan.
Puisi yang berjudul "Mari, Mari Belajar Lagi" mengajarkan kita untuk tidak sekedar belajar saja. Namun perlu adanya realisasi dalam kehidupan nyata. Belajar diperlukan untuk diri, kehidupan dan jiwa yang tentram. Puisi "Aroma Cempaka" menggambarkan kisah tentang seseorang yang mau dianggap keberadaannya padahal ia sudah tiada. Ia merasa dirinya dilupakan. Tidak dihargai bahkan oleh kekasihnya sendiri. Hal ini mengjarkan kita tentang arti menerima dengan lapang dada. Terhadap setiap cobaan yang memang diberikan kepada kita. "Episoda (2)" seseorang yang membayangkan keromantisan kotanya melalui sepasang kekasih yang bermesraan. Ia rindu kotanya dan rindu setiap sisi kehangatan yang dimilikin Pada sajak "notasi keseharian (1)" penulis menggambarkan seseorang yang amat rindu dengan kekasihnya yang jauh, namun sang kekasih kian hari malah seperti tidak peduli. Angin pun bisa badai walaupun dia masih merasakan kehangatan kekasihnya kesunyian, gelisah, dan galau masih dapat dirasakan tanpa kehadiran kekasihnya. Dia pun belajar menata kehidupan itu lagi.Puisi yang berjudul "Kita pun Sampai" mengisahkan tentang pertemuan yang pada akhirnya bukanlah mimpi. Penantian panjang tidak lagi sia-sia. Mengajarkan kita untuk senantiasa bersabar dalam suatu kebaikan yang diharapkan. Di lain sisi, puisi ini juga menyelipkan unsur Jawa yang kental. Seperti tembang macapat dan kisah pewayangan.
Puisi "Syair Puncak" bermakna akan kepercayaan dalam diri kita sendiri. Tidak ada puncak batasan yang dapat menjatuhkan kita kecuali diri kita sendiri. Puisi "Syair Bandar Udara" mengisahkan tentang kebingungan, ketidakpastian, kesepian, dan kisah pendosa. Puisi berjudul "Narasi Stasiun" berupa kisah perjalanan seseorang untuk menemui kekasihnya. Tidak melulu tentang cinta dan rindu. Puisi ini juga membahas keadaan yang biasanya terjadi dalam gerbong kereta api dan stasiunnya. Puisi "Secangkir Kopi" mengisahkan tentang kehidupan yang dibawa santai tanpa memikirkan beban yang berat. Di sini kita diajarkan untuk hidup dengan mesyukuri nikmat. Jangan tertekan dan malah membuat hidup semakin sulit. Dalam "Syair Pintu" mengisahkan tentang kehilangan kekasih hingga membuatnya kehilangan segalanya. Membuat kisah seolah cinta membutakan segalanya. Padahal cinta adalah wujud dari keikhlasan hati dalam menitipkan hati kepada seseorang. Puisi Suminto A. Sayuti yang berjudul "Syair Pulang" menggambarkan kisah tentang kerinduan seorang kepada kekasih hatinya yang jauh. Ia menanti dalam ketidakpastian. Namun masih meyakini akan cintanya yang tulus. Kisah ini mengajarkan kita tentang arti kesabaran, penantian dengan penuh keikhlasan. Puisi "Narasi-Narasi Kecil" menggambarkan tentang kehidupan sesorang yang hanya dicari saat dibutuhkan saja. Ia diperalat untuk kepentingan semata lantas dibuang jika tak berguna. Puisi ini mengajarkan kita tentang arti menghargai seseorang. Bahwasanya semua orang itu sama haknya. Puisi berjudul "Pohon Trembesi-Pagi Songgoriti" mengisahkan cinta yang begitu besar. Penuh perjuangan dan pengorbanan untuk kekasih hati. Puisi "Syair Sangkar" mengisahkan tentang cinta yang sederhana. Tak perlu mewah, cukup rasakan kasih setulus jiwa. Puisi ini memberikan kita pelajaran tentang mencintai tanpa melukai. Saling menghargai dan menerima satu sama lainnya.
Puisi-puisi karya Prof. Dr. Suminto A. Sayuti ini sangat cocok dibaca oleh semua kalangan baik yang tua maupun yang muda. Karena di dalamnya tidak hanya menyinggung mengenai hubungan asmara namun juga terselip nilai-nilai budaya Jawa. Beliau mampu membalut puisi-puisimya dengan diksi yang indah. Banyak amanat yang dapat kita pelajari dari kumpulan puisi beliau. Prof. Dr. Suminto A. Sayuti tentunya ingin memberikan gambaran yang tepat mengenai hal tersebut agar para pembacanya dapat memetik pelajaran dan memperbaiki keadaan menjadi lebih baik. Namun tidak mengurangi nilai estetis dari puisi itu sendiri. Oleh karena itu, “Bangsal Sri Mangasti” sangat direkomendasikan untuk menjadi bahan bacaan kita beserta buku karya beliau yang lainnya.

REVIEW NOVEL"LARUNG" KARYA AYU UTAMI


Identitas buku

Judul buku: Larung
Genre: Novel
Penulis: Ayu Utami
Tebal halaman: 295 halaman

Buku ini bercerita tentang kisah cinta 4 orang sahabat yang penuh dengan lika-liku dan tantangan. 4 orang sahabat ini bernama Yasmin,Cok, Shakuntala dan Laila. Kisah cinta yang romantis namun juga menegangkan karena terdapat bagian-bagian yang justru menjadi daya tarik tersendiri dari buku ini. Yaitu sebuah misi penyelamatan oknum yang dicari-cari aparat karena diduga membuat kerusuhan pada sebuah acara demokrasi yang belum lama berlangsung. Togog, bilung dan koba adalah 3 orang mahasiswa yang dikejar-kejar polisi karena dianggap sebagai profokator demo. Mereka adalah aktivis kemanusiaan dari kejamnya rezim pada masanya. Dengan bantuan tokoh utama yang bernama Larung, mereka berhasil selamat dari kejaran aparat dengan menaiki kapal untuk bersembunyi ke luar negeri. Ayu utami berkisah tentang kerusuhan yang terjadi pada tahun 1960-an yaitu konflik PKI engan ABRI.  Ia juga menjelaskan dengan detail bagaimana cara gerakan aktivis bawah tanah bekerja. Saman, yaitu tokoh dari serial sebelumnya juga muncul kembali sebagai tokoh utama yang membantu Larung dalam misi penyelamatan. Singkat ceritanya, karena kecerobohan dari salahsatu mahasiswa membuat mereka semua tertangkap oleh aparat lalu berkahir dengan kematian Larung,Saman,Togog,Bilung dan Koba.
Menurut saya, novel ini sangat saya rekomendasikan untuk dibaca oleh mahasiswa karena topik dalam novel ini sangat menambah pengetahuan kita tentang kejadian-kejadian kelam yang pernah terjadi di Indonesia. Sebagai mahasiswa sastra, kita patut untuk mempelajari karya sastra angkatan Ayu Utami untuk dapat mengetahui ciri khas karya sastra pada jaman itu. Selain itu, amanat yang disampaikan juga bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Semangat untuk tidak lelah berjuang melawan keadilan serta memanfaatkan ilmu pengetahuan yang dimiliki untuk kepentingan bersama.

Minggu, 08 Desember 2019

Pemaknaan Sajak AUBADE









Hari bening
Hari jernih mengerling
Bagai H2O tanpa larutan
Perasaan pun bagai limonade dituang
Lantas aku ingat
Kata-katamu yang meresap
Dalam denyut jantungku
Meski nasib kita tak pernah pasti
Tapi terasa hari-hari kita
Kan penuh zat-zat
Kasih,cinta
Bening cemerlng
31 agustus 1968

Pemaknaan:

“Hari jernih mengerling Bagai H2O tanpa larutan” menggambarkan kecerahan, keceriaan, kesucian dalam sebuah suasana.
“Perasaan pun bagai limonade dituang” menggambarkan perasaan tenang dan tentram.
“Lantas aku ingat, kata-katamu yang meresap, dalam denyut jantungku” mengartikan sebuah suasana dimana sedang merenungkan sesuatu yang amat berarti dalam hidup.
“Meski nasib kita tak pasti, tapi terasa hari-hari kita, kan penuh zat-zat, kasih cinta, Bening cemerlang” menggambarkan sebuah kegundahan dalam sebuah hubungan yang belum pasti namun tetap penuh makna akan kasih dan cinta.





Kehadiran
Pagi mekar di jernih matamu
Ingin aku memungut mataharinya
Yang merah muda penuh gairah

Wah, senyummu adalah
Mata air yang hangat
Menyiramkan angan-angan
Yang gemerlapan

Kemudian hidup pun hadir
Bersama harap yang lahir
Dan pesona mengalir
19 Mei 1992

Pemaknaan:

"Pagi mekar di jernih matamu" menggambarkan keindahan yang terlukiskan pada mata kekasih.
"Ingin aku memungut mataharinya yang merah muda penuh gairah" mengartikan makna yang sama dengan baris diatasnya. Menggunakan majas metafora dalam pelukisannya.
"Wah, senyummu adalah mata air yang hangat menyiramkan angan-angan yang gemerlapan" menggambarkan keindahan pada senyum kekasih yang dapat memeberikan kehangatan saat menatap.
"Kemudian hidup pun hadir bersama harap yang lahir dan pesona mengalir" mengartikan sebuah pengharapan untuk memiliki kekasih yang tercipta saat menatapnya.





Syukur
Daun-daun menpaskan napas-Nya
Angin membelaikan belaian-Nya
Kita di bawah ramah matahari
Mengapa tak kita syukuri

Ketika adzan memanggil
Kita pun bersujud
Di kaki kebesaran-Nya
Menadah rahmat yang melimpah
Menadah berkat yang meruah
29 Mei 1990

Pemaknaan:

Pada bait-1 puisi Syukur menggambarkan bahwa semua makhluk ciptaan Tuhan senantiasa berdzikir mengangungkan nama-Nya yang telah memberi penghidupan.
Pada bait-2 puisi Syukur menggambarkan bahwa sebagai seorang manusia salah satu wujud syukur kita kepada Tuhan adalah beribadah meminta rahmat dan memberikan puja-puji pada Tuhan.