Rabu, 30 Oktober 2019

Resensi Novel:Amor Fati


Resensi Novel: Amor Fati



Identitas buku:
Judul buku: Amor Fati
Genre: Novel Remaja
Penulis: Syahid Muhammad dan Steffani Bella
Tebal halaman: 438 halaman
Penerbit: Gradien Mediatama
Tahun terbit: 2018

Sinopsis:
Buku ini menceritakan tentang kehidupan sepasang kekasih yang telah lama berpisah. Mereka memutuskan untuk berpisah karena mereka rasa dalam hubungan percintaan hanya saling menyakiti satu sama lain. Dalam cover buku ini terdapat quotes yang bertuliskan “Kita adalah sepasang salah yang menolak pasrah” itu adalah deskripsi dari hubungan yang terjadi antara Saka dan Lara (Tokoh utama dalam cerita).
Saka bekerja di sebuah café kopi. Lara bekerja di sebuah kepenerbitan. Saka dan Lara bekerja di kota yang sama, Jogjakarta. Bertahun Saka selalu menuliskan kerinduannya akan Lara pada sebuah blog pribadi miliknya. Berisi prosa-prosa dan puisi untuk mengenang Lara yang sampai saat ini belum bisa dia lupakan. Pada suatu hari, ada sebuah akun yang mengomentari postingan Saka di blog. Akun itu terlampau sering mengomentari postingan Saka. Saka menjadi tetarik dengan si pemilik akun. Akhirnya mereka pun memutuskan untuk bertemu di sebuah kesempatan. Saka mengajaknya untuk bertemu di café kopi miliknya. Tanpa disangka, pemilik akun itu datang menemui Saka. Ternyata seorang wanita cantik,berambut pendek,dengan senyum yang indah. Saka terpesona ketika pertama kali melihatnya. Namanya Ana. Seorang mahasiswi psikologi di salah satu Universitas di Jogjakarta. Ana sangat cerdas dalam merangkai kata-kata. Itu membuat Saka semakin kagum dengan Ana. Saka dan Ana mempunyai hobby yang sama yaitu menulis. Mereka pun memutuskan untuk membuat sebuah karya dalam bentuk novel kolaborasi.
Ana pun mengajak Saka untuk bertemu dengan penerbit. Saka teramat sangat terkejut karena ternyata editor novel mereka adalah Lara. Sosok wanita yang lama bersarang di hatinya dan sulit untuk dihempaskan. Saka merasa sangat dilema. Dia dibuat pusing dengan kehadiran Lara yang telah menjadi masa lalunya serta Ana yang mungkin akan menjadi masa depannya. Namun, dalam kenyataannya hati memang tidak bisa berbohong. Saka memilih Lara yang teramat dia cintai. Dan itu membuat Ana jatuh teramat dalam karena telah bertepuk sebelah tangan dalam mencintai Saka. Ana pun memutuskan untuk melanjutkan studi nya ke London. Mungkin itu juga menjadi caranya untuk melupakan Saka yang dicintainya. Ana sudah ikhlas jikalau Saka lebih bahagia bersama Lara.

Komentar:
Novel ini sangat cocok dibaca oleh remaja. Kehidupan percintaan yang terjadi antara Saka dan Lara memiliki konflik rumit namun alurnya menyenangkan. Mengandung amanat-amanat tidak terduga yang disampaikan dalam bentuk prosa-prosa indah. Kertas novel ini bewarna mocca atau cenderung krem sehingga nyaman sekali untuk dibaca. Covernya juga sangat menarik saat pertama kali melihatnya. Sinopsis dibelakang buku juga mengundang pembaca untuk membaca novel ini. Novel ini merupakan novel sekuel dari Kala. Jadi, sebelum membaca AmorFati kalian harus membaca Kala terlebih dahulu agar tau jalan ceritanya. Syahid Muhammad adalah salah satu sastrawan favorit saya. Semua buku yang diterbitkan selalu membuat saya berdecak kagum. Pesan-pesan yang disampaikan dalam cerita membuat kita berfikir dalam memaknai kehidupan dunia.
Kesimpulan saya, novel ini sangat worth it dan untuk pembaca yang menyukai genre romance sangat saya rekomendasikan untuk membaca novel ini.

Senin, 21 Oktober 2019

Resensi film "It' 2017




Judul film: It
Durasi: 135 menit
Tahun: 2017
Bahasa: inggris
Sutradara: Andy Muschietti
Pengarang: Stephen King
Home Production: New Line Cinema

Film “It” yang tayang pada september 2017 lalu ini mengisahkan tentang seorang anak kecil bernama Georgie yang meminta sang kakak bernama Bill untuk membuatkannya perahu mainan dari kertas. Setelah perahu mainan selesai dibuat, Georgie pun meminta Bill untuk menemaninya bermain perahu kertas di sekitar komplek rumahnya yang pada waktu itu sedang rintik hujan. Bill menolak permintaan Georgie karena dia sedang sakit. Dengan perasaan sedikit kecewa, Georgie pun keluar rumah sendirian dan memainkan perahu kertas buatan kakaknya tersebut. Georgie berlari sambil mengapungkan perahu kertas ke dalam aliran air hujan. Namun tiba-tiba perahu kertas milik Georgie masuk ke dalam sebuah got yang ada di sekitar tempat tinggal Georgie. Saat hendak mengambilnya, sesosok badut menyeramkan muncul dari dalam got. Badut tersebut membawa perahu kertas milik Georgie. Badut itu pun memperkenalkan diri sebagai “Pennywise si badut”. Setelah memperkenalkan diri, Pennywise menyuruh Georgie untuk mengambil perahu kertas dari tangannya. Namun naas, badut tersebut malah mematahkan lengan Georgie lalu menyeretnya masuk ke dalam got yang gelap.
Singkat cerita, Bill dan keluarganya amat berduka karena kehilangan sosok Georgie. Bill pun mendapat berita tentang kejadian yang sedang terjadi di kota nya. Ternyata sudah sejak berabad-abad yang lalu di Kota Derry, Amerika Serikat sering terjadi peristiwa anak hilang secara tiba-tiba yang entah kemana perginya. Selain itu, Bill juga mendapatkan fakta tentang sosok Pennywise si badut yang biasa disebut dengan sebutan “It”. Bahwa It akan muncul setiap 27 tahun untuk menculik dan memakan anak-anak yang ia temui. Setelah kenyang, It akan kembali berhibernasi dan bangun lagi setelah 27 tahun kemudian.

Namun Bill masih sangat yakin bahwa Georgie masih hidup. Bill pun mengumpulkan data-data tentang kota Derry. Dia berkesimpulan bahwa adiknya telah terbawa arus got dan terdampar disebuah padang tandus bernama Barrens. Bill mengajak teman-temannya yang bernama Ricihie,Eddie,Stanley,Mike,Ben dan Beverly untuk mencari adiknya. Mereka menamai persahabatan mereka dengan nama “The Losers” yang beranggotakan 7 sahabat tersebut. Di tengah perjalanan menuju Barrens mereka bertemu dengan geng anak nakal yang dipimpin oleh Henry. Geng henry tersebut mengincar Ben karena dia berbadan gemuk dan sangat menarik perhatian. Setelah tertangkap, mereka pun menyiksa Ben dengan menyayat perut Ben dengan tulisan huruf “H” yang berarti Henry. Dengan sedikit perlawanan Ben pun berhasil kabur dari siksaan mereka. Tidak sampai disitu, geng henry masih terus meneror mereka. Salah satu anggota geng yang bernama Patrick mengikuti mereka dengan menelusuri saluran got tempat Pennywise tinggal. Pennywise pun menemukan Patrick lalu membunuhnya.

Singkat cerita, ternyata Georgie tidak ada di Barens melainkan diculik oleh Pennywise. Mereka pun mencari tahu dimana Pennywise menyembunyikan Georgie. Dan bertemulah mereka dengan Pennywise. Dalam perjalanan mereka selalu diteror oleh Pennywise. Tak lama kemudian, tiba-tiba Henry datang untuk membunuh mereka. Ternyata sebelumnya Henry telah diteror oleh Pennywise dan membuatnya menjadi brutal (memiliki penyakit kejiwaan). Sebelum menemui The Losers, terlebih dulu Henry telah membunuh ayahnya sendiri. Dengan berani, salah satu anggota The Losers mendorong Henry jatuh ke dalam sumur hingga tewas sehigga Henry si penganggu berhasil disingkirkan. Mereka pun melawan bersama-sama. Dengan pertarungan yang sengit Pennywise pun akhirnya berhasil dikalahkan. Namun, Bill harus menerima kenyataan bahwa adiknya, Georgie sudah tiada. Bill pun merasa sangat sedih. Teman-teman Bill menghiburnya agar tidak bersedih lagi. Mereka pun berjanji bahwa akan melawan It lagi jika 27 tahun yang akan datang It datang mengusik kehidupan di Kota Derry.




Senin, 14 Oktober 2019

Review Kumpulan Cerpen "Hampir Sebuah Subversi"


 Review Kumpulan Cerpen 
“Hampir Sebuah Subversi”


Identitas buku:
Judul buku: Hampir Sebuah Subversi
Penulis: Kuntowijoyo
Tebal halaman: 188 halaman
Tahun terbit: 1999
Penerbit: Jakarta Grasindo

Hallooo… selamat datang di blog syifabercerita. Pada kesempatan kali ini aku akan membahas tentang sebuah buku kumpulan cerpen karya penulis terkenal yang berasal dari Bantul Yogyakarta, yaitu Kuntowijoyo. Wahh hebat sekali Bantul bisa melahirkan sastrawan kelas atas seperti Kuntowijoyo. Sebelum membahas isi-isi cerpen “Hampir Sebuah Subversi” aku akan memberikan review tentang gaya penulisan Kuntowijoyo.
Menurutku, gaya tulisan Kuntowijoyo sangat sederhana. Menampilkan kisah-kisah yang sering terjadi di kehidupan kita sehari-hari. Saat membaca cerpen-cerpennya, pembaca dibuat termenung akan kisah-kisah inspiratif dengan amanat yang mengandung nilai moral.  Cerpen dalam buku ini dikemas sederhana namun bermakna luar biasa. Jujur, aku banyak tau tentang makna kehidupan dari cerpan karya Kuntowijoyo.
Dari cerita yang disajikan, aku belajar untuk menjadi manusia yang sesungguhnya. Menjadi manusia yang menghargai manusia yang lain. Tidak merendahkan antar manusia dan merasa angkuh. Nilai-nilai agama juga ditanamkan dalam cerpen-cerpen Kuntowijoyo.
Bahasa-bahasa yang disajikan juga sangat luwes sehingga memberikan kenyamanan saat membaca.  Salah satu cerpen dalam “Hampir Sebuah Subversi” adalah Anjing-anjing yang menyerbu kuburan, dari cerpen itu kita belajar untuk melihat sesuatu dari dua sisi. Jangan mudah menuduh orang menurut sudut pandang dan prasangka kita sendiri.
Dari segi cover, buku ini menarik sekali karena cover nya sangat estetik. Cocok dengan judul yang tertera pada buku ini. Menurut saya, buku ini sangat worth it untuk dibaca. Selamat membaca kawan cerita!!
Sampai jumpa di-review buku selanjutnya!!
Salam sastra J